Jesus Kristus
berkata bahwa Ia
belum pernah menyaksikan
pertandingan
sepakbola. Maka kami, aku dan teman-temanku,
mengajakNya menonton. Sebuah pertandingan sengit
berlangsung
Kesebelasan
Katolik memasukkan bola terlebih
dahulu. Jesus
bersorak gembira dan melemparkan topinya tinggi-tinggi.
Lalu
ganti
kesebelasan Protestan yang mencetak goal. Dan Jesus
bersorak gembira
serta melemparkan topinya
tinggi-tinggi
lagi.
Hal ini rupanya membingungkan orang yang duduk di
belakang
kami. Orang itu menepuk pundak Jesus dan bertanya: 'Saudara
berteriak untuk pihak yang mana?'
'Saya?' jawab
Jesus, yang rupanya saat itu sedang terpesona
oleh permainan itu. 'Oh, saya tidak bersorak bagi salah
satu
pihak, Saya hanya senang menikmati permainan ini.'
Penanya itu berpaling kepada temannya dan mencemooh
Jesus:
'Ateis!'
Sewaktu pulang, Jesus kami beritahu tentang situasi agama
di
dunia dewasa ini.
'Orang-orang beragama itu aneh, Tuhan,'
kata kami. 'Mereka selalu mengira, bahwa Allah ada
di pihak
mereka dan melawan orang-orang yang ada di pihak lain.'
Jesus
mengangguk setuju. 'Itulah
sebabnya Aku tidak
mendukung agama;
Aku mendukung orang-orangnya,' katanya.
'Orang lebih penting daripada agama. Manusia lebih penting
daripada hari Sabat.'
'Tuhan,
berhati-hatilah dengan kata-kataMu,'
kata salah
seorang di antara
kami dengan was-was.
'Engkau pernah
disalibkan karena mengucapkan kata-kata serupa itu.' 'Ya -
dan justru hal
itu dilakukan oleh orang-orang
beragama,'
kata Jesus sambil tersenyum kecewa.
(Burung Berkicau, Anthony de Mello SJ,
Yayasan Cipta Loka Caraka, Cetakan 7, 1994)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar